BUDIDAYA MELON SECARA HIDROPONIK



Istilah “Hidroponik” lebih akrab dikenal sebagai usaha bercocok tanam tanpa tanah. Karena budidayanya yang tanpa tanah itulah bercocok tanam melon secara hidroponik dapat dilakukan di mana saja. Keutungan budidaya secara hidroponik yaitu; efisien tempat, pertumbuhannya bisa lebih terpelihara dengan baik, bisa ditanam kapan saja, lebih mudah pengontrolan kesehatan dan dan perkembangan tanaman, buah yang dihasilkan penampilannya bersih – bersih dan terhindar dari serangan hama dan penyakit.

Ragam Kultivar Melon
Melon (Cucumis melo) dari famili Cucurbitaceae, tumbuh merambat di tanah, tapi juga dapat merambat tegak pada kayu atau tali rambatan. Tanaman melon yang banyak diusahakan sebagai penghasil buah komersial di Indonesia adalah jenis: Sky Rocket (Cucumis melo var. reticulates), Honey Dew (Cucumis melo var. inodorus), dan Jade Dew.
Melon Sky Rocket paling banyak digemari di Indonesia, karena warna daging buahnya hijau kekuningan mirip alpukat, rasanya manis, aromanya harum. Kalau kulit luarnya agak keras dan tebal , daging buahnya juga agak tebal, hampir 2/3 bagian dari seluruh isi buah. Benihnya ada yang berasal dari Taiwan, Amerika Serikat dan Jepang. Semua varietas melon itu bisa dihidroponikkan, namun pada umumnya yang sering dicoba hanyalah cultivar Sky Rocket dan Jade Dew.

Melon

Syarat Tumbuh Tanaman Melon
Pada ketinggian 300-1000 m dpl. Membutuhkan suhu udara yang cukup panas (35-37,5 C.°) pengairan yang cukup baik. Suhu untuk persemaian antara (26-28 C). Membutuhkan cukup sinar matahari penuh sepanjang 10-12 jam perhari. Kelembaban udara sekitar 60%. pH media tanamnya netral atau paling tidak antara 5,8 – 7,2.

Media Pasir untuk Tanam Melon Hidroponik
Sebelum digunakan, pasir perlu dicuci dulu sampai bersih. Caranya, pasir disemprot air berulang-ulang atau menggunakan air pancuran. Setelah itu pasir ditiriskan, kemudian dijemur sampai kering. Selanjutnya, pasir dimasukkan dalam kantong plastik hitam (poly bag) berukuran 40 x 30 cm, sisi-sisinya dilubangi sebanyak 4 lubang masing-masing berdiameter 0,5 cm. Polybag diisi kerikil atau ijuk sebelum diisi pasir sampai 1 cm di bawah permukaaan plastik. Polybag lalu ditaruh ditempat terbuka, agar lebih gampang menerusakan air hujan yang berlebihan. Polybag atau pot hidroponik yang diletakkan di dalam rumah plastik tidak perlu diisi kerikil atau ijuk.

Penyemaian Benih Melon
Bibit melon yang akan dihidroponikkan harus disemaikan terelebih dahulu. Tempat penyemaiannya berupa kotak kayu berukuran 60 x 40 x 10 cm berisi pasir halus yang sudah dicuci setebal 7-8 cm Sebelum disemai, benih direndam dalam air selama 1 jam, lalu direndam dalam larutan fungisida selama 20-30 menit. Setelah itu biji ditanam di kotak pnyemaian dengan posisi bagian lembaga (bakal akar, batang, dan daun) menghadap ke bawah, agar tanaman bisa tumbuh tegak dengan baik. Jarak tanamnya 5 x 3 cm. Sehari tiga kali semaian itu disiram dengan 0,5 gembor air (1 gembor = 8 lt air). Kotak semaian ditaruh di tempat teduh. Setelah tiga minggu benih yang telah tumbuh menjadi bibit tanaman bisa langsung dipindahkan ke pot hidroponik yang telah dipersiapkan.
Penyemaian Bibit Melon


Cara memindahkannya, bibit diciduk menggunakan sendok sedalam 5 cm, lalu ditanam pada pot hidroponik yang sebelumnya telah digali sedalam 5 cm pula. Pemindahan dilakukan setelah tanaman disiram air agar tidak layu. Tanaman melon dalam pot hidroponik itu bisa ditaruh di halaman terbuka atau di dalam rumah plastik yang dibuat melengkung dengan tinggi 4 m. Jarak antar pot atau antar tanaman 50-60 cm. Bagian bawah pot diberi alas batu bata atau lembaran papan/kayu, agar dasar pot tidak berhubungan langsung dengan tanah.

Penyiraman Dan Pemupukan
Penyiraman larutan pupuk dilakukan rutin 2-3 kali sehari. Komposisi larutan pupuk adalah campuran 100 gram Phostrogen (pupuk lengkap yang mengandung NPK 10-10-27 dan unsur mikro), 10 gr TSP, 10 gr KCl, dan 15 gr urea dengan 50 lt air bersih.  Larutan pupuk sebaiknya diencerkan lagi dengan mencampurkannya ke dalam air penyiram, baru kemudian disiramkan ke tanaman. Pada usia vegetatif (sebelum berbunga), tanaman melon bisa disemprot dengan pupuk daun, seminggu sekali. Setiap 1cc pupuk dicampur dengan 1 liter air.
Pemeliharaan

Pemeliharaan Tanaman
Setelah berdaun 6 lembar, tanaman mulai diarahkan agar batangnya sesuai dengan yang kita kehendaki. Tunas yang tumbuh pada ketiak daun pertama sampai kelima dipangkas. Pemangkasan bisa segera dimulai begitu tanaman sudah berdaun 7-8 helai. Setelah pertumbuhan batang mencapai 20-25 ruas, maka pucuk atau tunas apikalnya dipangkas pada siang hari saat udara  Bersamaan dengan pemangkasan itu, segera disiapkan pula rambatannya berupa rentangan tali plastik setinggi 1,5 m yang diikatkan pada patok kayu atau bambu. Sekitar 2 minggu sejak dipangkas tanaman sudah mulai mengeluarkan bunga yang akan menjadi calon buah. Calon buah yang dipelihara hanya 1-2 buah saja yang terletak pada ruas ketiak daun kesepuluh dan ketigabelas.

Pemeliharaan Buah
Buah melon yang sudah sebesar gundu (diameter 1cm) perlu dibungkus kantung plastik transparan, agar tidak terserang lalat buah mentimun. Untuk mencegah serangan lalat buah, tanaman disemprot insektisida, misalnya Malathion, Folithion 50 EC, Kelthane, atau Tedion. Selain itu bagian bawahnya diberi penyangga kantung paranet agar tangkai dan cabangnya tidak ngelendong ke bawah karena keberatan. Kamatangan buah melon sangat bergantung pada varietas dan iklim setempat. Melon Sky Rocket sudah bisa dipetik buahnya pada umur 60-75 hari sejak berbunga. Untuk melon Jade Dew buah pertamanya sudah bisa dipetik pada umur 45 hari sejak berbunga, dan buah kedua dipetik 45 hari kemudian.

Melon Siap Petik





Tanda buah siap petik :
- Buahnya beraroma harum,
- Warna kulitnya kekuningan,
- Tangkai buahnya retak,
- Garis pemisah antara tangkai dan buahnya tampak jelas.
- Buah melon yang kulit luarnya berurat seperti jala, urat itu tampak menonjol tegas (Melon Sky roket).


Terimakasih Semoga Bermanfaat
Previous
Next Post »